TUGAS SEJARAH INDONESIA ZAMAN PENGARUH
HINDU-BUDHA
Tentang
PENINGGALAN PERASASTI PADA MASA KERAJAAN
BERCORAK HINDU BUDHA SELAIN KERAJAAN SRIWIJAYA

DISUSUN
NAMA: AMBIANI
NIM: 13020050
Dosen pemibimbing
Refni Yulia, SS., M. Hum
PROGRAM STUDI PENDIDIKKAN SEJARAH
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
(STKIP ) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2014
![]() |
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan yang Maha kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan ilham-Nya sehinggah saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah
ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki masi
kurang, olah karena itu saya harap kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini ,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar kedepannya
lebih baik.
Padang, 31-05-2014
Penulis
![]() |
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI ........ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .......................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah....................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 2
A.
Kerajaan Kutai............................................................................ 2
B.
Kerajaan Tarumanegara............................................................... 3
C.
Kerajaan Mataram Kuno............................................................. 5
D.
Kerajaan Kahuripan..................................................................... 7
E.
Kerajaan Kediri........................................................................... 8
F.
Kerajaan Singasari....................................................................... 10
G.
Kerajaan Bali............................................................................... 11
H.
Kerajaan Pajajaran....................................................................... 12
I.
Kerajaan Majapahit..................................................................... 14
BAB III PENUTUP................................................................................... 16
A.
Kesimpulan.................................................................................. 16
B.
Keritik dan Saran........................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Masyarakat
Indonesia sejak zaman dahulu sudah menjalin perdagangan dengan bangsa-bangsa
lain dengan intraksi perdagangan tersebut masukpula berbagai pengaruh-pengaruh
tersebut menyebabkan terjadinya perubahan pada masyarakat Indonesia. Berdasarkan
sumber-sumber berita yang berhasil ditemukan menunjukan bahwa Kerajaan
Kutai terletak dikalimantan Timur dan berdasarkan beberapa perasasti tentang
kerajaan taruma negara, maka tempat kerajaan tersebut adalah di wilaya Jawa
Barat, dengan pusat kerajaan terletak di sekitar daerah Bogor sekarang.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Dimana letak Kerajaan
Kutai Dan apa saja Peninggalan Kerajaan Kutai?
2.
Dimana letak Kerajaan
Tarumanegara Dan apa saja Sumber Sejarahnya?
3.
Dimana letak Kerajaan
Mataram Kuno Dan apa Sumber Sejarahnya?
4.
Bagaimana sistim
politik dan sosial Kerajaan Kahuripan
Dilihat dari peinggalan kerajaan tersebut?
5.
Bagainama sistim
politik dan budaya pada Kerajaan Singasari?
6.
Apa-apa saja sumber
sejara Kerajaan Bali?
7.
Apa saja
peningglan Kerajaan Pajajaran dilihat
dari sumber sejarah dan Tujuan penulisan makalah Budaya?
8.
Apa Saja Sumber Sajarah
Kerajaan Majapahit?
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
ini adalah untuk mengetahui dan mendalami hal terkait dengan kerajaan
yang bercorak hindu-budha dan apa saja peninggalan dari kerajaan yang bercorak
hindu-budha.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Kerajaan
kutai
1.
Lokasi kerajaan
Berdasarkan
sumber-sumber berita yang berhasil ditemukan menunjukan bahwa Kerajaan
Kutai terletak dikalimantan Timur. Yaitu kekalimantan hulu Mahakam. Nama
krajaan ini di sesuaikan dengan nama daerah tempat penemuan perasasti, yaitu di
daerah Kutai. Hal ini disebabkan oleh karena setiap perasasti yang ditemukan
tidak ada yang menyebutkan nama kerajaan itu kerajaan kutai. Wilaya Kerajaan
kitai mencakup wilayah yang cukup luas,
yaitu hampir menguasai daerah kalimantan Timur, yaitu hampir sebagian wilayah
kalimantan.
2.
Sumber sejarah
Sember yang mnyatakan bahwa
kalimantan Timur telah berdiri dan berkembang kerajaan yang bercorak hindu
(india) adalah beberapa penemuan peninggalan berupa tulisan (perasasti).
Berhasil ditemukan pada tujuh buah tiang batu yang disebut dengan nama yupa dari
ke tujuh perasasti itu hanya 4 buah yang masi dapat dibaca karena tulisannya telah aus dimakan masa. Tiang
batu atau yupa itu di pergunakan untuk mengikat hewan korban. Korban itu merupakan
persambahan rakyat Kutai kepada para Dewa yang dipujanya. Tulisan yang
dipergunakan pada yupa itu mempergunakan huruf pallawa dan bahasa sanksekerta.

Salah
satu tugu yupa peninggalan kerajaan kutai. Yupa tersebut menulisakan mengenai
upacara persembahan binatang menurut tata upacara Hindu kuno.Keempat yupa tersebut dibuat
pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. adapun isi dari ke empat yupa tersebut
adalah
a.
Perasasti I
Tentang silsila Raja mulawarman
antara lain berisi Sang Maharaja kundung(a) mempunyai seorang Putra yang
Mansyur yaitu Asywawarman seperti sang Ansyuman (dewa matahari). Selanjutnya
dikatakan bahwa asywawarman adalah sebagai wamsyakerta atau membentuk keluarga
kerajaan.
Ia mempunyai 3 orang putra dan yang terkemukakan
diantarnya adalah sang mulawarman yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang
mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan) yang dinamakan emas amat banyak.
b.
Perasasti II
Tentang
pemberian sedakah tanah isinya antara lain pemberitahuan kapa kaum berahmana yang
terkemuka dan sekalian orang-oarang baik lainnya tentan kebaikan hati raja
mulawarman., raja besar yang sangat mulia telah banyak sekali banyak memberikan
sedakah tanah. Seolah-olah sebagai pohon kelapa yaitu pohon yang dapat
memberikan segala keinginan. Sehubungan dengan segala kebaikkan hati raja
tesebut maka didirikannya yupa ini oleh
para berahmana.
c.
Perasasti III
Tentang sedakah raja
mulawarman segunung minyak kental, lampu
serta bunga malai. Isinya antara lain bahwa yupa ini ditulis buat peringatan
atas dua hal yang telah di sedekahkan oleh sang mulawarman kepada parah
berahmana yaitu segudang minyak kental dan lampu beserta bunga malai.
d.
Perasasti 1V
Yaitu
tentang pemberian hadiah 20.000 ekor sapi kepada Prah Brahmana di suatu tempat
suci bernama weprekeswara. Isinya antara lain: Sang Mulawarman roja ysng mulia
dan terkemukan telah memberi sedakah sebanyak 20.000 ekor sapi kepada prah
berahmana disutu tempat pada tahun yang
sangat suci bernama Weprakesywara. Untuk memperingati kebaikan budi sang
Mulawarman, yupa ini dibuat oleh Para Brahmana
3.
Kerajaan Tarumanegara
a.
Lokasi kerajaan
Berdasarkan beberapa perasasti
tentang kerajaan taruma negara, maka tempat kerajaan tersebut adalah di wilayah
Jawa Barat , dengan pusat kerajaan terletak di sekitar daerah Bogor sekarang.
Adapun
wilaya kekuasaan Tarumanegara meliputi daerah Banten, Jakarta, sampai batasan
Ciribon, sehingga dapat ditafsirkan bahwa
pada masa pemerintahan Raja Purnawarman wilayah kekuasaan kerajaan Tarumanegara
hampir menguasai seluruh wilayah Jawa Barat.
b.
Sumbar Sejarah
Sumbar-sumbar kerajaan Tarumanegara
berasal dari beruta asing dan peraasti-perasasti (dari dalam negri). Berita
asaing Berita Cina, dari zaman Dinasti T’ang menyebutkan seorang pendeta yang
bernama fa-Hen terdampar di pantai Utara pulau Jawa (414 M) Ketika ia hendak
kembali dari india kenegrinya di Cina. Dalam catatan bagian barat telah
ditemukan masyarakat yang mendapat pengaruh Hinduh (India) masyarakat yang ditemukan
itu diperkirakan menjadi bagian dari masyarakat Kerajaan Trumanegara
Perasasti-perasasti
yang menerangkan keberadaan kerajaan Tarumanegara antara lain.

1.
perasasti, Ciaruteun
selain berisi 4 buah kalimat, pada perasasti ini juga dipahatkan lukisan
seperti lukisan lembah-lembah dan sepasang telapak kaki. Empat baris kalimat
itu berbunyi “ini kedua telapak kaki, yang seperti telapak kaki Dewa Wisnu,
ialah kaki yang Mulia purna warman, Raja di neri Tarua raja yang sangat gagah
dan pemberani”.
2.
Perasasti pasir
koleangkak ditemukan di desa pasir koleangkak,
30 km disebela barat kota bogor pada perasasti ini juga didapatkan
lukisan telapak kaki. Isinya antara lain: Sri Turnawarman yang sangat jujur
dengan tugasnya, pemimpin manusia tiada taranya. Ia memerintah di kerajaan dan
terkenal dengan baju zira (besi) yang tiadak tembus dengan senjata musuh.
3.
Perasasti kebun kopi, adanya
bekas tapak kaki gajahyang disamakan dengan telapak kaki gaja Airawati (Gaja
Tunggangan Dewa Wisnu). Adapin perasasti jambu berisi tentang ke gagahan Raja
Purnawarman. Bunyi perasasti itu antara lain “gagah, mengagumkan dan jujur
trhadap tugasnya adalah pemimpin manusia yang tiada taranya, yang termansyur
Sri Purawarman yang memerintah di Taruma dan yang baju zirahnya tidak dapat ditembus
oleh musuh.
Perasasti
yang ditemukan semuanya tidak berangka tahun. Namun,
dari huruf yang dipakai dapat diperkirakan bahwa Karajaan Tarumanegara bekuasa
di Jawa Barat pada abat ke-15 M dengan Rajanya Purnawarman.
4.
Perasasti tuguh ditemukan
didaerah tugu, Cilincing Jakarta. Tulisannya dipahatkan pada sebuah batu bulat
panjang secara melingkar. Prasasti ini merupakan prasasti yang terpanjang.
Isinya
antara lain:
a.
Tentang penggalian
sebuah seluran air sepanjang 11 km dalam tempo 21 hari yang disebut gomati.
b.
Tentang unsur
penanggalan yaitu bulan phalaguna (bulan februari) dan bulan caitra ( bulan
april) dimana pada kedua bulan tersebut terjadi hujan lebat yang akan
menimbulkan banjir
c.
Tentang diadakannya
selamatan oleh kaum Brahmana, dinana raja menghadiakanya 1000 ekor sapi.
d.
Menyebut nama dua orang
raja pendahulunya yaitu Rajadirajaguru dan Resasi Dharmayawarmaguru. Dengan
demikian purawarman menunjukkan asal usulya.
Perasasti tersebut menggunakan bahasa
Sanksekerta dan huruf pallawa. Namun, karena pada prasasti tidak ditemukan
anggka tahun, maka untuk menentukan tahun tulisan prasasti itu dibadingkan
perbandingan- perbandingan melalui huruf-huruf pada prasasti yang ditemukan di
india. Dari perbandingan tersebut, perasasti itu diperkirakan di tulis pada abad ke-5 M.
4.
Kerajaan Mataram Kuno
a.
Sumbar Sejarah
Sumbar sejarah untuk mempelayari
awal bedirinya Kerajaan Mataram di Jawa Tengah.bukti-bukti berdirinya dinasti
sanjaya dapat diketahui melalui perasasti cangkal (daera kedu ) tahun 732 M,
Perasasti Balitung, kitab cerita parayangan.
a. Prasasti
Canggal yang ditemukan di Desa Cangkal, di halaman di sebuah candi yang sudah runtu di lereng gunug wukir,(dekat
muntilan sebela barat magelang). Perasasti yang ditulis dengan memggunaksn
huruf pallawa dan basasa sangsekerta itu mempunyai keistimewaan, yaitu memeakai
angka tahun Candrasangkala yang berbunyi Criindriya, yang artinya sama dengan
tahun 654 Saka atu tahun 732 M
b. dikeluarkan
oleh Raja Diah Balitung. Diah Balitung mengeluarkan prasasti sehungan dengan
pemberian hadiah tanah kepada lima orang patihnya di mantyasi, karena lima
orang patihnya itu telah berjasa besar terhadap kerajaan. Dalam perasasti itu
disebutkan nama raja yang perna memerimtah pada kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya.
b.
Politik
8.1. Raja
Sanjaya
Perasasti cangkal, menyebutkan
sebuah lingga di Bukit Sthirangga, daerah kuncarakunja, pada tahun 654 C oleh
Raja Sanjaya. Lingga merupakan lambang pendirian kerajaan secara resmi yang
disetujui oleh para dewa sesembahannya dan ditanda dengan upacara kebesaran
yang dipimpin oleh Parah Brahmana . menurut prasasti ini, jawat wipa yang kaya
akan pada dan emas mula-mila diperintah oleh Raja Sanna. Setelah raja sannah
meninggal, negaranya menjadi kacau. Kemudian tampilla sanjaya, anak dari
saudara perempuan Raja Sannah Yang bernama sannaha. Sanjaya berhasil
menaklukkan daerah sekitarnya dan bmampu mewutkan kemakmuran bagi rakyatnya.
a.
Menurut buku ceruta
prahyangan daerah-daerah yang perna diserang sanjaya adalah meliputi Jawa
Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra dan Thana Melayu Serta khamer.
b.
Pendirian perasasti canggakal
juga merupakan prokramasi sanjaya bahwa ia telah diakui sebagai maharaja karena
telah barhasil menaklukkan beberapa kerajaan disekitarnya.
c.
Berdasasrkan isi
perasasti canggkal pada tiga bait terakhir bahwa Sanjaya menggantikan raja
Sannah ia adalah putra sannaha (sudara
perempuan sanna).
Petunjuk lain tetang
Dinasti Sanjaya adalah:
a.
Perasasti manteyasih
atau perasasti yamg dibuat oleh Raja Balitung. Prasasti itu menyabutkan bahwa
sanjaya adalah raja pertama (wangsakerta) dengan ibikota kerajaannya di Madang
ripoh pitu. Dalam perasasti itu juga disebut raja-raja yang perna memerintah,
seperti beriku:
1.
Raja Sanjaya 6. Raja pikatan
2.
Raja Penangkaran 7.
Raja Kayuwangi
3.
Raja penunggalan 8. Raja Watuhumalan
4.
Raja Warak 9. Raja Balitung
5.
Raja Garung
b.
Prasasti klasan tahun 778 M menyebutkan keluarga syailendra
berhasil membujuk penangkaran untuk membangun istanah suci buat Dewi Tara (Isri
buddah) dan sebuah biara intuk para pendeta , pengkaran juga menghadiakan
sebuah Desa Kalasan kepada sahangga.
c.
Prasasti Balitung yang
berangka tahun 907 M disebutkan nama keluarga Raja-raja keturunan Sanjaya dan
sylendra sama-sama berperan di Jawa Tengah . dinasti sanjaya di bagun di Utara
dengan mendirikan Candi Hindu, seperti Gedung Sangah di Ungaran, candi Dieng di
Dataran tinggi Dieng. Adapun Dinasti Saylendra dibagun di Selatan dengan
mendirikan candi Budha, seperti borobudur mendut, dan kelasan
d.
Prasasti Kelurak (di
daerah perambanan) tahun 782 disebut tentang pembuatan Arca Manjusri sebagai
wujut Budha, Dharma, dan Sanggha yaqng dapat disamakn dengan brahmana, Wisnu
dan Siwa. Bagunan suci nya ialah candi lumbung yang terletak di sebelah utara
prambanan. Raja yang memerintah pada saat itu adalah Raja Indra. Pengganti Indra
yang terkenal adalah Samaratunggah yang
dalam pemerintahnya mendirikan candi Brobudur tahun 824.
8.2. Dinasti
Sylendra
1. Suber
Sejarah
Pada
pertengahan abat ke-8, di Jawa Tengah terdapat beberapa Prasasti yang berasasl
dari dinasti (wangsa) syialendra.Di temukan Perasasti Sojomarto di daerah
Sojomatro, Pekalongan, membuka tabir tentang asal usul Dinasti Syialendra.
Bentuk huruf prasasti sijomerto sangat tua
kemungkinan berasal dari abad ke-5 M. Isi perasasti menyebutkan nama
seorang pejabat tinggi yang berama dhapunta syailendra. Berdasarkan keterangan
prasasti sijomerto dapat di simpulkan bahwa Dinasti Syailendra berasal dar Jawa
Tengah.
a.
Prasasti klasan tahun 778 M menyebutkan keluarga syailendra
berhasil membujuk penangkaran untuk membangun istanah suci buat Dewi Tara (Isi
budhah) dan sebuah biara untuk para pendeta , pengkaran juga menghadiakan
sebuah Desa Kalasan kepada sahangga budha.
b.
Prasasti Kelurak (di
daerah perambanan) tahun 782 disebut tentang pembuatan Arca Manjusri sebagai
wujut Budha, Dharma, dan Sanggha yang dapat disamakn dengan brahmana, Wisnu dan
Siwa. Bagunan suci nya ialah candi lumbung yang terletak di sebelah utara
prambanan. Raja yang memerintah pada saat itu adalah Raja Indra. Pengganti
Indra yang terkenal adalah Smaratunggah
yang dalam pemerintahnya mendirikan candi Brobudur tahun 824.
c.
Perasasti Ratu Bako
(856 M ) perasasti ini menyebutkan tentang Raja Balaputra Dewa dalam perang
sudara melawan kakaknya Pramodwardani dan kemudian melarikan diri ke sriwijaya.
d.
Prasasti Nalanda ( 860
M ) prasasti ini menyebutkan tentang asal usul Raja Balaputra Dewa. Disebut
bahwa Balaputra Dewa adalah putra dari Raja Samaratungga dan cucu dari Raja Indra (
kerajah syailendra di Jawa Tengah).
5.
Kerajaan Kahuripan
a.
Politik
Menurut daftar silsilah prasasti
Calcutta, Air langga adalah Putra Udayana (keturunan Dinasti Warmadewa dari
Bali) pernikahan putri Mahandradatta (Keturunan Dinasti Isana). Pada tahun 1016
Airlangga datang ke Jawa untuk melangsungkan perkawinannya dengan putri Putri
Dharmawangsa. Namun pada saat itu Kerajaan Dharmawangsa di serang Kerajaan
Murawari.
Pada akhir tahun 1035, Wilaya
kekuasaan Raja Arlangga diperkirakan meliputi: daerah Surabaya, Malang, Kediri,
dan Madiun. Pada tahun 1037, Ibu kota
dipindahkan dari Watan Mas ke Kahururan. Para pembantunya diberi penghargaan,
minsalanya Narottama diangkat menjadi Rakryan Kanuruhan (Patih) dan Niti sebagai Rakryan Kuningan.
b.
Ekonomi
Raja Airlangga sangat memperhatikan
bidang pertanian. Dalam Prsasti Kelangen (1037 M) disebutkan tentang pembuatan
sebuah da atau waduk atas perintah Airlangga di Wringin Sapta (Jombang) untuk mengatur
aliran Sungai Brantas.
Prasasti Kelangen juga menyebutkan
tentang kapal-kapal dagang yang dapat berlayar menyusuru sungai brantas sampai
dipelabuhan Hujung Galu berkat adanya Waduk Wiringin Sapta tersebut. Kapal
–kapal dagang yang datang berasal dari Kawasan Manca Negara, antara lain:
Banggala, Srilangka, Cihola, Campa, dan Birma (Myanmar). Airlangga juga
memperbaiki pelabuhan Hujung Galu yang terletak dimuara sungai Brantas. Selain
itu sudah memberi hak istimewa kepada pelabuhan kembang putih di Tuban dengan
maksud untuk memperlancar pelayaran dan perdagangan laut dengan dunia luar,
khususnya India, Kamboja, dan birma.
6.
Kerajaan Kediri
a.
Sumber sejarah
Sumber sejarah kerajaan Kediri
berasal dari beberapa prasasti dan berita asing sebagai berikut:
a.
Prasasti Sirah Keting
(1104 M), yang memuat tentang pemberian hadiah ranah kepada rakyat desa oleh
Raja Jayawarsa.
b.
Prasasti yang ditemuka
di Tulungagung dan Kertosono berisi masalah keagamaan, diperkirakan berasal
dari Raja Baweswara (1117-1130 M).
c.
Prasati Ngantang (1135
M), yang menyebutkan tentang Raja Jaayabaya yang memberikan hadiah kepada
rakyat Desa Ngentang sebidang tanah dari pajak.
d.
Prasasti Jaring (1181
M) dari Raja Gandra yang memuat tentang sejumlah nama-nama hewan seperti Kebo
Waruga dan Tikus Jinada.
e. Prasati
Kamulan (1194 M), yang mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Raja Kertajaya,
Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi istan di
Kaang-katang.
b.
Berita asing
Berita asing Tentang Kerajaan
Kediri sebagian besar diperoleh dari berita Cina. Berita Cina ini merupakan
kumpulan cerita dari para pedagang Cina yang melalukukan kegiatan perdagangan
di Kerajaan Kediri. Seperti Kronik Cina bernama Chu fan Chi karangan Chu ju kua (1220 M). Buku ini banyak
mengambil cerita dari buku Ling wai tai ta (1778 M) karangan Chu ik fei. Kedua
buku ini menerangkan keadaan kerajaan kediri pada abad ke-12 dan ke- 13 M.
c.
Aspek kehidupan politik
masa kejayaan kediri dapat
dikatakan jelas, terbukti dengan ditemukannya silsila raja-raja yang perna
memerintah kerajaan kediri. Disamping itu, ditemukan perasasti-perasasti dari
raja-raja yang perna memerintah. Raja –raja diantaranya sebagai berikut
a.
Raja Jayawarsa, pada
perintahan Jayawarsa (1104 M) hanya dapat diketahui meleui prasasti Sirah
Keting. Pada masa pemerintahannya, Raja Jayawarsa memeberikan hadia kepada
rakyat Desa sebagai tanda penghargaan, karena rakyat desa telah berjasa kepada
raja. Dari perasasti itu diketahu Raja Jayawarsa sangat besar perhatiannya
kepada rakyatnya dan berupaya meningkatkan kesejahtraan kehidupan rakyatnya.
b.
Raja Bameswara, pada
masa pemerintahannya Raja Bameswara(1117-1130 M ) banyak meningalkan perasasti
seperti yang ditemukakan didaerah Tulungagung dan Kartosono.
Perasasti-perasasti itu lebuh banyak memeuat masala-masalah keagamaan, sehingga
sangat baik diketahui keadaan pemerintahannya.
c.
Raja Jayabaya, Raja
Jayabaya (1135-1157 M) merupakan raja terkemuka dari kerajaan kediri, kerena
dibawa pemerintahannya, kerajaan kediri mencapai masa kejayaannya.
Pada
masa perintahan Raja Jayabaya terjadi perluasan wilaya kekuasaan kerajaan
kediri. Hal ini dibuktikan dangan prasasti Ngantang yang berisi tulisan Panjalu
Jayati (Berarti Kediri Menang). Kemenangan kerajaan dalam perluasan wilaya
menyehami Pujangga Empu Sedah dan Empu Panuluh untuk menulis kata kitab
Bhratayuda. Prang bhratyuda merupakan prang saudara antara pandeawa dan kurawa.
Perang tersebut menjada insprasi isi kitab bhratayuda yang menceritakan perang
saudara antara kerajaan kediri dan kerajaan Jenggala. Oeh karena itu, di bawa
pemerintahan Jayabaya, kerajaan kediri dan kerajaan Jenggala berhasul
dipersatukan lagi.
d.
Raja Saweswara dan Raja
Aryeswara, masa pemerintahan kedua raja ini tidak dapat diketahui, arana tidak
diketahi prasasti menyinggung masaalah pemerintahan dari kedu raja tersebut.
e.
Raja Gandra, masa
pemerintahan raja Gangdra (1181 M) dapat diketahui dari prasasti jaring, yaitu
tentang penggunaan nama hewan dalam kepangkatan seperti nama Gaja, Kebo dan
tikus. Nanma- nama tersebut meunjukkan tinggi rendahnya pangkat seseorang dalan
istanah
f.
Raja Kameswara, pada
masa perintahan kameswara (1182-1185 M), Seni sastra mengalami perkembangab
yang sangat pesat. Diantaranya Empu Dharmaja mengarang Semaradhana. Bahkan pada
masa pemerintahaannya juga dikenal cerita-cerita panji seperti cerita Panji
Semirang.
g.
Raja Kertajaya
(1190-1222 M) merupakan raja trakhir dari kerjaan kediri. Raja Kartajaya juga
dikenal dengan sebutan Dandang Gendis. Selama perintahannya,kstabilan kerajaan
menurun. Hal ini disebabkan Raja Krtajaya memepunyai maksut mengurang hak-hak
kaum Brahmana. Keadaan ini ditentang oleh kaum brahmana. Kedudukkan kaum
brahmana dikarajaan Kediri semakin tidak aman.
Kaum
Brahmana banyak yang lari dan memintak bantan Ketupel yang saat ini diperintah
oleh Ken Arok. Mengetahau hal ini Raja kertajaya kemudian mempersiapkan pasukan
untuk menyerang Tumapel. Sementara itu, Ken Arok dengan dukungan Brahmana
melakukan serangan ke Kerajaaan Kediri. Kedua pasukan itu bertemu di dekat
Genter (1222 M). Dalam pertempuran itu pasukan dari Kediri berhasil
dihancurkan. Raja kertajaya berhasl meloloskan diri (Namun nasibnya tidak
dikrtahui secara pasti). Kekuasan kerajaan Kediri berakhir dan menjadi daerah
bawahan Kerajaan Tumapel.
7.
Kerajaan Singasari
Munculnya kerajaan Singasari,
Sejarah berawalnya darin kerajaan tumapel, yang dikuasain seorang akuwu
(bupati). Letaknya didaerah pegunungan yang subur diwilaya Malang dengan
pelabuhannya bernama pasuruan. Dari kerajaan iniah kerajaan singasari
berkembang dan dbahkan menjadi sebuah kerajaan besar di Jawa Timur, terutama
setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri dalam pertempuran didekat Genter
1222M.
a.
Sumber Sejarah
Sumber-sumber
sejarah kerajaan singasari berasal dari:
a.
Kitab pararaton,
menceritakan tentang kerajaan-kerajaan singasari
b.
Kitab Negarakertagama,
bersi silsala raja-raja majapahit yang memiliki hubungan erat dengan raja-raja
singasari.
c.
Perasasti-prasasti
sesuda tahun 1248 M.
d.
Berita-berita asing
(berita Cina), menyatakan bahwa kaisar Kubilai Khan (Cina) mengirim pasukkannya
untuk menyerang kerajaan singasari.
e.
Peninggalan-
peninggalan purbakala berupa bagunan-bagunan Candi yang menjadi makam Raja-raja
Singasari seperti, Candi Kindal, Candi Jago, dan Candi Singasari.
b.
Kehidipan budaya
Kedua
perwujudan patung Raja Kertanegara baik patung Joko Dolok maupun patung
Amoghapasha menyatakan bahwa Raja Kartanegara menganut agama Budha belarian
Tanrayana (Tanriisme).

a. Candi
kidal. Candi kidal yang berlokasi di Malang,
Jawa Timur dibangun pada masa Kerajaan Singasari untuk menghormati raja yang
sudah meninggal ( Anusapati, 1227-1248 ).
b. Anusapati,
Raja kedua dari singasari. Dalam patung itu ia
ditampilkan sebagai Dewa siwa. Patung itu ditemukan di Candi Kadal, tempat
perubaha n
c. Wisnuwardana,
raja keempat Singasari. Bersama Mahesa Cempaka
(Narasinghamurti), ia memulihkan Sengasari dari Kekacuan. Saat ditemukan patung
itu dapat di Candi Jago. Tempat perabuan janazah raja tersebut.
d. Kartanagara,
raja tersbasar Singasari. Dibawa
pemerintahannya, singasari menjadi kuat di bidang politik dan militer.
8.
Kerajaan
Bali
Sumbar-sumbar tentang kerajaan
Bali, dapat diketahui melalui beberapa sumbar
seperti beberapa sumber berita dari Kerajaan Bali (minsalnya berita dari Jawa)
dan bangunan- bangunan Candi.
1. Perasasti
sanur (839 c / 917 M), Perasasti Canur
merupakan satusatunya ini menunjukkan adanya kekasaan raja-raja dari wangsa
atau dinasti Warmadewa.
2. Perasasti
Calcuta, India (1042 M), dalam perasasti ini disebut
tentang vasal-usul Raja Airlangga , yaitu dari keturunan raja-raja Bali Dinasti
Warmadewa. Raja Airlangga terakhir dari pernikahan Raja Udaya (kerajaan Bali)
dengan Mahanndrata (Petri Kerajaan Madang Kemulan adik Raja Dharmawamgsa)
3. Bangunan
Candi, Kompleks Candi Gunung Kawi (Tampak
Sering)merupakan makaqm dari raja-raja Bali yang dibangun pada pada saat
pemerintahan Raja Anak Wangsu.
4. Perasasti
bali, Yang tertua berangka tahun 804 saka atau
882 M. Isinya tentang pemberian izin kepada para biksu untuk membuat pertetapan
di Bukit Chintani.
5. Perasasti
blonjong, didekat sanur yang berangka tatun 836
Saka atau 914 M dan berbahasa Bali kuno.
Kerajaannya disebut Sunghamandana, tetapi tidak disebutkan nama rajanya.
6. Pada
tahu 915-942 M, ditemukan 9 prasasti pada masa Raja
Ugresena.
7. Perasasti
tahun 955 M, menerangkan di Bali di perinta oleh
Raja Sri Tabanendramadewa
8. Perasasti
tahun 965 M menerangkan bahwa di Bali di perintah oleh Candrabhayasimawarmadewa.
9. Perasasti
yahun 975 M menerangkan di Bali
diperintah oleh Raja Sri Janasadhuwarmadewa.

10. Komplek
Candi Gunung Kawi, di Tampak Siring. Gambar sebelah
kanan adalah kompleks makam bangsawan, sedangkan gambar sebelah kiri adalah
kompleks blihara.
11. Peta
wilaya Bali, Setelah kerajaan Majapahit di Pulau Jawa
runtuh kerajaan Singasari kembang menjadu kerajaan besar di Jawa Timur setelah
mengalahkan kerajaan kediri (1222M).
12. Dewi
durga, Mahendradata, permaisuri Udayana dari
Ibu Airlangga. Dalam patung itu, ditampilkan sebagai Dewi Durga (permaisuri
Siwa).
9.
Kerajaan Pajajaran
a.
Sumber Sejarah
Sumber
sejarah dari kerajaan Pajajaran dapat diketahui melelui sumber-sumber Perasasti
maupun kitab-kitab cerita melalui:
a.
Perasasti Rakrayan Juru
Pengamat (923 M), Perasasti ini ditemukan di Bogor
dengan mengunakan bahasa Jawa Kuno bercampur dengan bahasa Melayu. Perasasti ini memuat
pengembalian kekuasaan Raja Pajajaran kemungkinan Kerajaan Pajajaran pernah
dikuasasi oleh Kerajaan di Jawa Timur atau Sriwijaya.

b.
Perasasti Rakrayan Juru
Penghambat ditemukan di Kebun Kopi, Bogar ditulis
dalam bahasa Jawa Kuno dan bahasa Melayu. Perasasti ini dibuat untuk
mememperingati perintah yang diperintahkan oleh raja Rakrayan Juru Penghambat
untuk mengembalikan kekeyuasaan Raja Sunda.Patung Wisnu. Patung tersebut
ditemukan di cibuaya, Jawa Barat. Diperkirakan pada abat ke-6 dan abat ke-7.
c.
Perasasti horen
(berasal dari Kerajaan Majapahit) Perasasti ini
menyebutkan bahwa pendudukdikampung Horen sering tidak merasa aman karwna
adanya gangguan-gangguan musuh dari arah barat. Musuh yang dimaksut Singasari.
d.
Perasasti Ctasih (1030
M), Pearasasti ini dibuat atas perintah raja
yang bernama Maharaja Jatabhupati, untuk memperingti bangunan Sang Hayang
Tapak, yaitu sebagai tanda terimakasi raja yerhadap pasukkan Pajajaran yang
berhasil memenangkan perang melaan pasukkan dari Sawarnabbumi.
e.
Perasasti astanegede
(di kawali, Ciamis) Perasati ini menyatakan
tentang perpindahan pusat pemerintahan dari pakwan (pakuan) Pajajaran ke
Kawali.
b.
Cerrita kitab
a. Cerita
Kitab tentang Kidung Sudayana. Kitab ini menceritakan
kekalahan pasukkan Pajajaran dalam pertempuran di Buat 9(Majapahit) dan
tewasnya Raja Sri Baduga beserta putrinya.
b.
Kitab cerita
parahyangan Kitab ini menceritakan bahwa pengganti
Raja Sru Paduga setelah Perang Bubat bernama Hyang Woni Sura.
c.
Kehidupan Kebudayaan
Sejak
saman kerajaan tarimanegara, kehidupan kebudayaan
rakyat Jawa Barat (rakyat sunda) dipengaruhi oleh budaya hindu. Pengaru agama
hindu terhadap Kerjaan Tarumanegara dapa6 diketahui dari:
a.
Dari arca-arca Wisnu
didaerah cibuaya dan arca-arca Rajarsu
b.
Kitab Parahyangan dan
kitab siksekenda.
c.
Ceruta-cerita dari
sastra sundo kuno bercorak Hindu.
10.
Kerajaan Majapahit
a.
Sumber sejarah,
Sumber
berdirinya dan berkembangan kerajaan Majapahit berasal dari beberapa sumber
yaitu:
1.
Perasasti Butak (1292
M) Perasasti ini dikeluarkan oleh Raden Wijayah
setelah ia naik tahta. Perasasti ini memuat peristiwa-peristiwa keruntuhan
kerajaan Singasari dan perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan kerajaan. Kidung Harsa wijaya dan kidung panji
wiyakrama. kedua kidung ini menceritakan Raden Wijaya ketika menghadapi musu
dari kerajaan Kediri dan tahun-tahun awal perkembangan majapahit.
2.
Kitab pararaton
yang menceritakan tentang pemerintahan raja-raja Singasari dan Majapahit.
3.
Kitab Negarakertagama
yang menceritakan tentang perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Timur.
4.
Kitab Sotosoma,
karangan Emputatular. Dalam kitab ini terdapat ungkapan yang berbunyi
“Binneka tunggal ika tanhana dharma mangrawa” dan kemudian dipakai sebagai moto
negara kita.
5.
Kitab Arjunawijaya
karangan Emputatular, isinya tentang
raksasa yang dikalahkan oleh Arjuna Sasrabahu.
6.
Kitab pararaton,
isinya menceritakan riwayar Raja-Raja Singasari dan majapahit.
7.
Kitab sorandakan,
isinya tentang pemberontakan sora.
8.
Kitab ranggawale,
isinya tentang pemberontakkan Raja Rangga Ware.
9.
Kitab Panjiwijayairama
, isinya riwat R. Wijaya sampai deengan menjadi Raja Majapahit.
10.
Kitab Usana Jawa,
isinya tentang penaklukan Bali oleh gaja Mada dan Aryadamar.
11.
Kitab Tantu Penggelaran,
tentang perpindahan gunung Mahameru kepulau Jawa oleh Dewa Berahman, Wisnu, Dan
Siwa.
12.
Aditiawarmman, Ia membantu Gaja Madah memadamkan
pemberontakkan Sadang. Kemudian ia diutus untuk menanamkan pengaruh
Majapahit Disumatra.
13.
Alat tukar perdaganga, Uang yang disebut Gobog
itu biasanya perhiasasan motif wayang.
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1.
Berdasarkan
sumber-sumber berita yang berhasil ditemukan menunjukan bahwa Kerajaan Kutai
terletak dikalimantan Timur.
2.
Adapun
wilaya kekuasaan Trumanegara meliputi daerah Banten, Jakarta, sampai batasan
Ciribon, sehingga dapat ditafsirkan
bahwa pada masa pemerintahan Raja Purnawarman wilayah kekuasaan kerajaan
Trumanegara hampir menguasai seluruh wilayah Jawa Barat.
3.
Sumbar
sejarah untuk mempelayari awal bedirinya Kerajaan Mataram di Jawa Tengah.bukti-bukti
berdirinya dinasti sanjaya dapat diketahui melalui perasasti cangkal (daera
kedu ) tahun 732 M, Perasasti Balitung, kitab cerita parayangan.
4.
Berita
asing Tentang Kerajaan Kediri sebagian besar diperoleh dari berita Cina. Berita
Cina ini merupakan kumpulan cerita dari para pedagang Cina yang melalukukan
kegiatan perdagangan di Kerajaan Kediri.
5.
Sumber-sumber
sejarah kerajaan singasari berasal dari:
a. Kitab
pararaton, menceritakan tentang kerajaan-kerajaan singasari
b. Kitab
Negarakertagama, bersi silsala raja-raja majapahit yang memiliki hubungan erat
dengan raja-raja singasari
6.
Sumbar-sumbar
tentang kerajaan Bali, dapat diketahui melalui beberapa sumbar seperti beberapa
sumber berita dari Kerajaan Bali (minsalnya berita dari Jawa) dan bangunan- bangunan
Candi.
7.
Perasasti
Rakrayan Juru Pengamat (923 M),
Perasasti ini ditemukan di Bogor dengan mengunakan bahasa Jawa Kuno
bercampur dengan bahasa Melayu.
Perasasti ini memuat pengembalian kekuasaan Raja Pajajaran kemungkinan Kerajaan
Pajajaran pernah dikuasasi oleh Kerajaan di Jawa Timur atau Sriwijaya.
8.
Alat
tukar perdaganga, Uang yang disebut Gobog
itu biasanya perhiasasan motif wayang.
3.2. SARAN
Untuk
kesempurnaan dari makalah yang penulis sajikan, maka penulis sangat
mengharapkan saran dan keritiknya demi membangun isi dari makala ini, dan
semoga kita dapat mengambil manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan Djoko, 2010. Majapahit Peradaban Maritim, Yayasan Suluh Nusantara Bakti
Muhammad
Yamin, 1956. Lukisan Sejarah. Jakata: Jambatan
Slamet Muljana, 2005. Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa, PT LKIS Pelangi Aksara
Soekmono, 1973. Penantar Sejarah
Kebudayaan Indonesia 2 Jakarta: Kanisius
Taufik Abdullah, 1985. Sejarah Lokal di Indonesia, Gadjah Mada Universitay Press


Tidak ada komentar:
Posting Komentar